TENGGARONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik telah menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak bencana alam dan kebakaran di lima lokasi berbeda sepanjang bulan Juni 2025. Bantuan disalurkan secara bertahap sesuai urgensi dan kesiapan lapangan.
1. Kebakaran di Desa Handil Baru, Kecamatan Samboja
Bantuan logistik pertama disalurkan pada 7 Juni 2025, sebagai respons atas kebakaran permukiman yang terjadi pada 5 Juni 2025. Bantuan mencakup bahan pangan dan perlengkapan dasar untuk membantu pemulihan awal warga terdampak.

2. Kebakaran di Desa Lebak Cilong, Kecamatan Muara Wis
Musibah kebakaran terjadi pada 7 Juni 2025, dan bantuan disalurkan pada 10 Juni 2025. Jenis bantuan disesuaikan dengan hasil asesmen kebutuhan di lapangan.
3. Bencana Longsor di Kecamatan Tenggarong
Bantuan logistik untuk korban longsor yang terjadi pada 27 Mei 2025 di tiga kelurahan—Sukarame, Loa Ipuh, dan Jahab—dikirim pada 11 Juni 2025. Bantuan berupa bahan pangan dan kebutuhan dasar lainnya.
4. Kebakaran di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu
Bantuan disalurkan pada 18 Juni 2025 menyusul kebakaran yang terjadi pada 16 Juni 2025. BPBD Kukar menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok dan perlengkapan darurat.

5. Kebakaran di Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong
Kebakaran pada 17 Juni 2025 ditindaklanjuti dengan pendistribusian bantuan pada 19 Juni 2025. Bantuan difokuskan untuk mendukung kebutuhan mendesak para penyintas.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutai Kartanegara menegaskan bahwa seluruh kegiatan distribusi bantuan dilakukan secara cepat, tepat sasaran, dan sesuai prosedur penanganan darurat.
“Kami berupaya memastikan bahwa setiap warga terdampak mendapatkan bantuan sesuai kebutuhan di lapangan. Kerja sama antar pihak sangat penting dalam proses penanganan bencana ini,” ujarnya.
BPBD Kukar terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak ragu melapor kepada pemerintah setempat apabila terjadi kondisi darurat atau potensi bencana.
