BPBD Kutai Kartanegara Kerahkan Tim untuk Pantau dan Antisipasi Banjir di Kecamatan Tabang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengirimkan tim ke Kecamatan Tabang untuk memantau kondisi ketinggian air. Langkah ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap potensi banjir yang mungkin datang dari Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).

Diketahui, banjir besar telah melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Mahulu, khususnya daerah sekitar Sungai Mahakam, dengan ketinggian air mencapai atap rumah warga. Banjir tersebut kini mulai merambah ke wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar).

Banjir ini disebabkan oleh tingginya curah hujan dalam beberapa minggu terakhir. Hujan yang merata di daerah anak Sungai Mahakam ini meningkatkan risiko banjir di wilayah hulu Kukar.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kukar, Setianto Nugroho Aji, bersama Sekretaris BPBD Kukar, Edy Mardian, melaporkan bahwa wilayah Tabang telah terendam banjir selama tiga hari terakhir.

Mereka telah melakukan koordinasi awal untuk mengantisipasi banjir kiriman, dan tim beranggotakan tujuh orang akan dikirim ke Tabang pada Kamis (16/5/2024) sore ini.

Selain memantau, tim di lapangan akan bekerja sama dengan relawan kebencanaan dan Muspika Kecamatan Tabang.

BPBD mengkhawatirkan bahwa banjir di Mahulu akan berdampak pada kecamatan di wilayah hulu seperti Tabang, Kembang Janggut, Kenohan, Muara Muntai, Muara Kaman, Kota Bangun, dan sekitarnya.

“Ini menjadi perhatian kami karena Mahulu merupakan bagian dari Sungai Mahakam yang mengalir melalui beberapa sungai di kecamatan wilayah hulu dan tengah Kukar,” kata Setianto pada Kamis (16/5/2024).

BPBD Kukar juga akan mengeluarkan imbauan ke kecamatan untuk segera melaporkan kondisi ketinggian Sungai Mahakam, guna memastikan kesiapan masyarakat, relawan, dan aparat setempat dalam menghadapi potensi banjir.

“Bencana alam memang sulit diprediksi, tapi kami berupaya siap untuk memberikan bantuan atau mengurangi dampak yang terjadi,” jelasnya.

“Jika ada gangguan pada komunikasi dan sarana transportasi, kami akan segera berkoordinasi untuk memulihkannya dan melakukan perbaikan agar tidak mengganggu ekonomi masyarakat,” tambahnya.

BPBD Kukar terus memantau perkembangan situasi dan berkomunikasi melalui grup WhatsApp dengan seluruh relawan dan BPBD Kaltim. Setianto menyatakan bahwa Kukar telah bersiap-siap melakukan berbagai antisipasi.

“Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa kejadian di Mahulu dan Kubar sering berimbas ke sungai di wilayah Kukar. Kondisi di Tabang sudah tergenang banjir di pemukiman desa, namun masih relatif aman dan tidak ada korban,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kukar, Abdal, menambahkan bahwa Kukar masih berada dalam status siaga. Tim beranggotakan tujuh orang yang dikirim ke Tabang membawa mobil rescue lengkap dengan peralatan pencarian, penyelamatan, dan pertolongan.

Abdal juga telah berkoordinasi dengan Kasi Logistik untuk menyiapkan segala kemungkinan jika terjadi bencana besar dan pengungsian. “Kami memiliki persediaan makanan, meskipun mungkin tidak akan cukup, tetapi hal-hal lain bisa dikoordinasikan antar lintas OPD,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *